Pada perdagangan hari ini, harga minyak sawit di bursa Berjangka Malaysia terlihat sideway, hal ini disebabkan banyak para pelaku pasar yang masih menunggu berita terbaru tentang data ekspor dan juga liburan.

Untuk sesi pagi, minyak sawit dibuka sedikit naik karena harga penutupan soyoil semalam +24 poin pada harga 30.86 cents per pound namun masih terlihat dalam range sempit.

Trading range untuk hari ini diperkirakan 1933-1950 ringgit dan masih slow. Laporan data ekspor 1-25 Feb akan diumumkan hari senin besok. Dan para pemain masih wait and see sebelum mereka ambil posisi baru.

Meskipun ada rekomendasi dari pemerintah India bahwa akan adanya pemotongan pajak impor sebesar 5% untuk minyak sawit dan 10% untuk soyoil namun hal tersebut tidak memberikan dampak positif pada harga minyak sawit Malaysia maupun Indonesia. Karena kemungkinan India lebih prefer untuk membeli soyoil daripada minyak sawit. Harga soyoil lebih murah dari minyak sawit.

Sedangkan untuk harga minyak sawit Indonesia di pasar fisik, naik mengikuti harga soyoil.
Pada perdagangan di Medan, minyak sawit Indonesia ditawarkan dengan harga Rp5409 per kg naik 29 rupiah dari harga kemarin Rp5380 per kg. Sedangkan olein di Jakarta ditransaksikan antara Rp5870-Rp5885 per kg naik antara 10-25 rupiah dari harga Rp5860 per kg.

Transaksi harga minyak sawit Malaysia hari ini, sbb :

Volume perdagangan yang terjadi 8125 lot dan open interestnya berjumlah 45.109 kontrak.

Di Bursa Berjangka Jakarta, hari ini perdagangan olein dan emas masih sepi dan belum ada transaksi dengan jumlah open interest 60 kontrak dan 3 kontrak. Sedangkan untuk KIE, transaksi ramai hingga mencapai 112 lot pada harga 9080. Open interestnyapun bertambah dari 592 kontrak menjadi 704 kontrak pada hari ini.

Labels: Riset Pasar

Pada pembukaan perdagangan Berjangka, minyak sawit dibuka dari +5-10 ringgit, karena dampak dari soyoil semalam yang mengalami kenaikan +54 cents menjadi 30.72 cents per pound. Meningkatnya harga soyoil disebabkan karena faktor teknikal, banyaknya interest buying dan short covering setelah beberapa hari yang lalu sempat turun.

Pada minyak sawit harga cenderung masih melemah karena sepinya permintaan. Sampai akhir minggu ini transaksi perdagangan masih terlihat slow dan masih berada pada range. Pergerakannya berkisar 1920-1950 ringgit per ton. Hal ini disebabkan para pelaku pasar yang masih merayakan tahun baru Cina (liburan).

Menurut perkiraan, jumlah produksi minyak sawit bulan ini mengalami penurunan. Dan ini sudah menjadi kebiasaan kalau produksi Februari selalu lebih rendah dari Januari karena adanya pengurangan jumlah jam kerja. Padahal produksi bulan Januari lalu turun dan sangat jelek karena faktor banjir saat panen.

Hari ini terlihat minyak sawit bulan benchmark pada Bursa Berjangka Malaysia mengalami kenaikan mencapai 1944 ringgit per ton (level tertinggi) mendekati level resisiten 1950 ringgit per ton. Ini dikarenakan perdagangan pada soyoil elektronik yang sempat naik pada level tertingginya + 23 poin dari harga penutupan sebelumnya. Kenaikan harga soyoil ini juga dibarengi dengan kenaikan harga pada soybean dan jagung.

Transaksi minyak sawit selengkapnya dalam ringgit per ton, sbb:

Volume transaksi hari ini sebanyak 9.792 lot dengan jumlah open interest 45.215 kontrak.

Pada perdagangan di Bursa Berjangka Jakarta, hari ini tercatat transaksi olein sebanyak 4 lot pada bulan spot Maret 2007 pada harga Rp 5.850 per kg dan untuk bulan lainnya belum terjadi transaksi dengan jumlah total open interest 60 kontrak. Pada transaksi KIE baru 2 lot yang terjadi di harga 9100 (level tertinggi) dan 9075 (level terendah) dengan open interest sebanyak 592 kontrak. Untuk perdagangan kontrak Emas, tercatat 6 lot yang terjadi pada bulan Februari 2007 sebanyak 3 lot dan Maret 2007 sejumlah 3 lot di harga Rp 196.000 per gram. Total open interest 3 kontrak.

Labels: Riset Pasar

Pada penutupan sesi pagi, minyak sawit future turun di Bursa Berjangka Malaysia. Ini dapat dilihat bahwa di bulan Benchmark Mei 2007 harga minyak swit mencapai 1920 ringgit per ton untuk level terendah. Hal ini dikarenakan belum adanya faktor fundamental yang dapat mendorong harga pasar untuk naik.

Di pasar fisik Malaysia, penawaran harga minyak sawit turun begitu juga pada future mengalami pelemahan. Akibat rendahnya atau sepinya permintaan dari China karena sudah usi perayaan tahun baru. Meskipun laporan data ekspor dari Intertek maupun SGS menunjukkan kenaikan.

Menurut Intertek, ekspor minyak sawit pada periode 1-20 Februari naik +8.4% berada pada nilai 612.057 ton. Sedangkan SGS melaporkan bahwa ekspor minyak sawit naik+5.1% menjadi 635.215 ton pada periode 1-20 Februari dari 604.423 ton periode 1-20 Januari.
Dalam hal ini SGS tidak memberikan penawaran apapun untuk meningkatkan nilai ekspor.

Selengkapnya, laporan SGS tentang ekpor minyak sawit dalam satuan ton, sbb:

Dan negara-negara pengimpor minyak sawit dari yang terbesar dalam satuan ton, sbb:

Pada penutupan hari ini, minyak sawit future ditutup melemah.

Secara keseluruhan transaksi minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia, sbb:

Volume transaksi yang terjadi hari ini sejumlah 7.279 lot, sedangkan open interestnya 58.936 kontrak.

Di Bursa Berjangka Jakarta, transaksi olein masih sepi karena sampai pk. 17.10 belum ada perdagangan sama sekali baik di bulan spot Maret 2007 maupun di bulan Benchmark Mei 2007 dengan jumlah open interest 63 kontrak. Begitu juga dengan transaksi KIE masih belum ada perdagangan dengan open interest 592 kontrak.

Labels: Riset Pasar

Labels: pengumuman